Tanah yang menjadi rusak, seperti di kebanyakan tanah di Indonesia, terjadi akibat ketidakseimbangan pemberian unsur kimia ke lahan pertanian, Pemberian pupuk kimia secara terus menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi keras. Sebagai contoh, aplikasi urea dalam jangka waktu lama dapat membuat tanah menjadi keras akibat kelebihan amonium nitrate dan penurunan pH. Penurunan pH dapat membuat rekasi antara unsur P dengan unser Fe dan Al membentuk padatan besi phosphate dan alumunium phosphate.
Solusi yang tepat untuk pertanian yang berkelanjutan adalah pemupukan berimbang antara pupuk kimia dan pupuk organik bermikrobia berkualitas, Aplikasi pupuk organik cair bermikrobia dapat meningkatkan efisiensi penyerapan pupuk anorganik oleh tanaman. Selain itu, aplikasi ini dapat mencegah pemadatan tanah sehingga menjaga kesuburan sekaligus produktivitas lahan pertanian,